Sebuah foto berisi beribu macam kenangan yang tersimpan di dalamnya, sebuah foto bisa mengingatkan kita kembali pada apa sebenarnya makna jujur yang terkandung dalam moment yang terekam di dalamnya. Ingatan kita kembali pada kenangan yang terjadi ketika lampu blitz menyala sepersekian detik yang membuat kita bersikap spontan.
Ketika hati kita terasa terbebani oleh berbagai macam masalah yang kita buat, beban hidup yang terasa berat menghimpit, kenangan pahit yang kita lakukan…cobalah tengok foto…dia merupakan penghibur ulung yang mampu memberikan kedamaian dalam hidup kita tanpa banyak bicara. kadang kita bisa tersenyum, kadang kita bisa tertawa, kadang kita malah bisa bersedih dan menitikkan air mata hanya dengan melihat sebuah foto.
Kadang ingatan kita kembali pada suatu kenangan buruk dengan kawan kita, tentang suatu khilaf, silang sengketa, beda pendapat yang meruncing yang mungkin baru kita sadari, ternyata masalah tersebut belum sempat terselesaikan, dan ternyata setelah kita melihat foto barulah kita sadar…ternyata kita perlu untuk menyelesaikannya, bukannya kita lari dari masalah yang kita buat….karena setelah melihat foto kita sadar…bahwa kita adalah manusia biasa yang telah dewasa…..yang nggak hanya bisa lari, menghindar dari masalah..
Selembar foto kadang bisa membuat kita menjadi lebih dewasa, membuat kita menjadi lebih bijaksana, membuat kita menjadi lebih tegar menghadapi hidup yang masih luas terbentang di depan. Selembar Foto bisa membuat kita berpikir tentang kesalahan yang pernah kita buat tanpa menyentil egoisentrisme kita, karena foto adalah gambaran kejujuran.
Ingatan kita kembali pada suatu siang yang panas terik kita berjalan kelelahan dengan ransel yang tingginya melebihi tinggi punggung kita, ketika kita melihat kawan kita didepan berjalan kepayahan menyandang beban berat di carier-nya, ketika dia hampir jatuh dan kita tolong dia menyangga tubuhnya….
Ingatan kita kembali pada suatu sore ketika ransel mulai kita buka, sendau gurau, saling tawa mengiringi kita merebus air hangat, menikmati secangkir teh panas dan sebatang rokok, setelah lelah mendaki gunung seharian….
Ingatan kita kembali pada suatu malam, ketika bulan bersinar terang, bintang berkerlip, dengan api unggun menyala di depan tenda, duduk merapat dengan 2-6 orang kawan seperjalanan, bernyanyi, menikmati secangkir coklat panas…dan lagi-lagi sebatang rokok yang mengeluarkan asap putih tipis dari ujungnya….betapa hangat rasanya..
Di lain Album.
Ingatan kita kembali pada ramai dan gilanya ruang kelas ketika jam istirahat. Ketika sang dara melintas di depan kelas, diiringi dengan siulan nakal, panjang dan ramai dari jendela kelas.
Ingatan kita kembali pada betapa polosnya kita, betapa lugunya masa muda kita, betapa pemberaninya kita, betapa bodohnya kita….betapa berharganya masa lalu kita
Selembar foto….ya…hanya dengan selembar foto….seribu kenangan terbentang kembali, melintas di ingatan.
Maka, buka kembali album foto tua kita.
Thanks for reading & sharing Raw Media Studio Photo
0 komentar:
Posting Komentar